Mengetahui Dampak Kesehatan Dari Cebok Menggunakan Tisu
Jakarta - Cebok atau mencuci setelah buang air besar melakukan hal yang sangat
penting. Hal ini penting dalam menjaga kebersihan tubuh agar tidak
muncul sejumlah penyakit dan masalah kulit.
Pada masyarakat Indonesia, hampir semua orang cebok dengan menggunakan
air yang mengalir. Namun ketika kita ke luar negeri, menemukan bidet
untuk cebok sulit dilakukan sehingga kita harus terbiasa dengan
menggunakan tisu.
Sayangnya, penggunaan tisu ini sebenarnya jauh dari suitable. Dilansir
dari CNA, hal ini bahkan tidak dianjurkan dan bisa berdampak buruk.
"Pikirkan mengenai penggunaan tisu kering. Kamu menginggalkan sisa
tinja dan bakteri. Sedangkan ketika menggunakan bidet, kamu bisa
menghilangkannya,"terang dr Phillip Buffington dari The Urology Group.
Hal ini menunjukkan bahwa cebok menggunakan bidet bisa lebih aman. "( Hal ini) membuat mereka cenderung tidak mengalami masalah dengan ruam
dan ketidaknyamanan serta iritasi,"terang dr Allen Kamrava, dokter
bedah umum dan kolorektal asal The golden state.
Bisa Munculkan Luka
Terdapat masalah juga berupa lecet di pantat karena sapuan yang terlalu kasar dari tisu bathroom. Dr Evan Goldstein, dokter bedah rektum dari New York City mengatakan bahwa masalah terkait pantat yang sering terjadi akibat sapuan yang tak tepat adalah luka di pantat.Luka semacam ini, lebih rentan dialami oleh mereka yang mengalami konstipasi. Pasalnya hal ini menyebabkan tekanan yang lebih kuat pada bagian rectum.
Bagi area vagina, mencuci juga jauh lebih baik dibanding mengelapnya dengan tisu kering. Oleh karena itu, wanita disarankan untuk menggunakan bidet agar keseimbangan bakteri tetap terjaga.
Dari sudut pandang kelestarian lingkungan, cebok juga hanya membutuhkan lebih sedikit air. Segulung tisu toilet membutuhkan 140 liter air sedangkan cebok hanya membuang setidaknya 500 ml air.
Komentar
Posting Komentar