Laurie Cunningham Pemain Kulit Hitam Pertama Inggris Yang Bermain di Real Madrid Bernasib Tragis

Jakarta - Sebelum Steve McManaman, David Beckham, Michael Owen, atau Jonathan Woodgate, Laurie Cunningham telah lebih dulu membela Genuine Madrid. Sayang, kariernya yang gemilang harus berakhir tragis.

Pemilik nama lengkap Laurence Paul Cunningham itu membela Los Blancos pada 1979-1984 setelah bersinar bersama West Bromwich Albion.

Lahir di Archway, London, 8 Maret 1956, Cunningham adalah anak dari mantan joki balap kuda asal Jamaika. Dia sempat ditolak Toolbox sebelum bergabung dengan Leyton Orient pada 1974.

Sempat bermain di skuad utama Leyton, Cunningham bergabung dengan West Brom pada 1977 saat Johnny Giles menjadi pelatih. Dia bekerja sama dengan pemain kulit hitam lainnya, Cyrille Regis dan Brendon Batson.

Itu adalah kedua kalinya tim asal Inggris secara bersamaan menurunkan 3 pemain kulit hitam (yang pertama Clyde Best, Clive Charles, dan Ade Coker untuk West Ham United pada 1972).

Bersama Cunningham, West Brom menjadi salah satu tim Inggris yang paling atraktif. Ia segera menarik perhatian setelah menjadi pemain kulit hitam kedua yang mengenakan jacket tim nasional dalam pertandingan persahabatan Inggris U-21 melawan Skotlandia U-21 di Bramall Lane, 27 April 1977.

Performa bagus di West Pork dan Inggris membuat Cunningham mencetak sejarah baru. Pada musim panas 1979, dia tercatat sebagai pemain Inggris pertama yang ditransfer ke Madrid.

Saat itu, Los Blancos membayar West Brom 950.000 extra pounds. Dia mencetak 2 gol pada launching dan membantu Madrid memenangi La Liga dan Copa del Rey 1979/80.

Cunningham memulai musim 1980/81 dengan baik dan kembali dipanggil ke Inggris setelah sempat diabaikan pada Euro 1980. Ia juga tetap dipercaya menjadi pemain utama Madrid hingga cedera datang. Dia harus absen untuk menjalani pemulihan patah jari kaki.

Ajaibnya, Cunningham pulih tepat pada waktu ketika Madrid bersiap menghadapi final Piala Eropa (Liga Champions) 1980/81 melawan Liverpool di Paris.

Tapi, Los Blancos menyerah 0-1.

Kegagalan di final plus cedera yang sempat dialami membuat karier Cunningham di Madrid perlahan mulai meredup.

Puncaknya ketika manajemen mendatangkan Johnny Metgod untuk bergabung dengan Uli Stielike sebagai 2 pemain asing yang diizinkan bermain di La Liga ketika itu. Akibatnya, ia dipinjamkan ke Manchester United pada 1983.

Kemudian, Cunningham meninggalkan Madrid setelah musim 1982/83 untuk bergabung dengan Sporting Gijon dan pindah ke Marseille di Ligue 1. Tapi, dia hanya bertahan 1 musim sebelum kembali ke Inggris untuk bergabung dengan Leicester City.

Cunningham kembali ke Spanyol untuk bermain untuk Rayo Vallecano di Segunda Division 1986/87.

Dia pindah ke Charleroi di Belgia untuk menjalani musim 1987/88 dan pada Tahun Baru kembali ke Inggris dengan kontrak jangka pendek dengan Wimbledon. Di sana dia berhasil membantu The Dons mengalahkan Liverpool di final Piala FA 1987/88.

Meski berasal dari Inggris, Cunningham ternyata menikmati masa-masa tinggalnya di Spanyol. Selain karena menyukai iklim di Negeri Matador, istrinya juga berasal dari Spanyol.

Karena itu, pada 1988/89 dia memutuskan kembali bermain di Spanyol. Dia memilih Rayo Vallecano lagi. Dia membantu klub promosi ke La Liga pada akhir musim itu.

Sayangnya keinginan Cunningham membela Rayo Vallecano di kompetisi elite tidak pernah terwujud. Tragedi datang pada musim panas 1989 jelang bergulirnya kompetisi 1989/90.

Hari itu, 15 Juli 1989, pagi hari, Cunningham sedang menuju tempat latihan Rayo Vallecano di pinggiran Madrid. Seperti biasa dia mengemudikan kendaraannya melewati jalan bebas hambatan 6 lajur. Semuanya berjalan seperti biasa hingga sebuah musibah tak terduga tiba.

Dalam kecepatan tinggi, mobil yang dikendarai Cunningham lepas kendali dan menabrak pembatas jalan sebelum terguling serta hancur berkeping-keping. Polisi yang datang ke TKP beberapa menit kemudian segera mengeluarkan tubuh Cunningham dari dalam mobil yang hancur.

Polisi segera membawa Cunningham ke rumah sakit yang jaraknya hanya 1 kilometres dari lokasi kecelakaan. Tapi, akibat luka parah yang diderita, Cunningham menghembuskan napas terakhir ketika ambulans tiba di IGD. Dia meninggal di usia 33 tahun. Dia meninggalkan seorang istri dan seorang anak.

Kematian Cunningham ditangisi banyak orang. Suporter Rayo Vallecano, West Brom, Sporting Gijon, Wimbledon, hingga Madrid saat itu menangis terisak-isak. Warisannya masih bisa dijumpai di sejumlah tempat hingga hari ini.

Banner besar bergambar dirinya selalu hadir di salah satu sudut Campo de Futbol de Vallecas ketika Rayo Vallecano bertanding. Ketika Cunningham (jika masih hidup) merayakan ulang tahun ke-60 pada 8 Maret 2016, suporter Rayo Vallecano secara khusus menyiapkan koreo untuk mengenang sang legenda.

Pada November 2004, Cunningham juga dinobatkan sebagai salah satu dari 16 pemain terhebat West Brom dalam jajak pendapat yang diselenggarakan sebagai bagian dari perayaan ulang tahun klub ke-125. Manajemen mengumumkan gambar mural Cunningham akan ditampilkan di The Hawthorns.

Kemudian, pada Oktober 2013, Nubian Jak Neighborhood Count on meluncurkan plakat biru di luar Brisbane Roadway. Pada September 2015, English Heritage memasang plakat biru di rumah masa kecil Cunningham di 73 Lancaster Roadway, Stroud Green, London.

Ada lagi sebuah patung karya Graham Ibbeson diresmikan di Coronation Gardens, Leyton, dekat Brisbane Roadway, didirikan pada November 2017. Itu sebagai penghormatan kepada Cunningham dan dedikasinya selama bermain di Leyton Orient.

Patung lain karya Ibbeson diresmikan di pusat kota West Bromwich pada Mei 2019. Karya tersebut memperingati waktu Cunningham di West Brom bersama rekan setim kulit hitamnya, Brendon Batson dan Cyrille Regis.

"ketiga pemain membuka gerbang untuk mengizinkan pemain kulit hitam menjadi pesepak bola pada saat mereka terkunci," ujar Jim Cadman, dikutip dari BBC.

Menurut catatan Transfermarkt, Cunningham telah mencetak 140 pertandingan dengan raihan 41 gol di level klub. Pemain yang berposisi sebagai winger itu juga memiliki 6 caps bersama Timnas Inggris.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit di AS Longgarkan Perjalanan Internasional Bagi 110 Lebih Negara Termasuk Indonesia

Beberapa Hal Yang Bisa Membuat Diet Anda Gagal Dan Cara Mengatasinya

Apakah Benar Jika Berat Badan Turun Payudara Pun Ikut Mengecil? Berikut Penjelasannya